Archive for the ‘Mikroprosesor 2010’ Category

Menguji modul AVR ATmega8535 dan Extreme Burner ISP downloader

Buka code vision AVR evaluation
Setting dengan menggunakan wizard sbb:

Setting tipe chip dan clok (crystal) yang digunakan. Lihat pada modul AVR yang dipakai berapa frekuensi crystal yang terpasang

Kemudian atur agar Port B menjadi output dengan pullup logika adalah satu (aktif low), karena port ini akan digunakan sebagai indikator dari output yang diberikan ke Driver L298 melalui port C.

Kemudian atur juga port C sebagai output dengan kondisi defaultnya adalah nol. Hal ini karena data yang diberikan ke IC L298N sebagai driver motor adalah aktif High (logika satu aktif).

Kemudian atur pula Port D sebagai input yang nantinya digunakan sebagai masukan dari Sensor garis.

Kemudian Generate and save

simpanlah dengan nama file yang sama untuk ketiga file yang digenerate dan disimpan secara otomatis di folder c:\cvarveval\bin (atau dimana anda menginstal programnya)

Selanjutnya edit program yang digenerate sehingga menjadi seperti berikut ini

/*===================================

#include <mega8535.h>
#include <delay.h>
// Declare your global variables here

void main(void)
{
PORTA=0x00;
DDRA=0x00;

PORTB=0xFF; //FF=1111 1111
DDRB=0xFF;  //Sebagai output

PORTC=0x00; //00=0000 0000
DDRC=0xFF;  //Sebagai output

PORTD=0xFF; ////FF=1111 1111
DDRD=0x00; //Sebagai input

while (1)
{
PORTC=0x05;    // data=0000 0101 = data maju atau mundur
PORTB=0x05;  // indikator

delay_ms(500);

PORTC=0x0A;    // data=0000 1010 = data maju atau mundur
PORTB=0x0A;  // indikator

delay_ms(500);

};
}

/*========================================

lihat gambar driver motor L298N pada posting sebelumnya untuk melihat hubungannya ke AVR

Sensor Garis (Proximity) dengan Infra merah-Photo diode dan Op-amp sebagai komparator

Prinsip rangkaian di atas hampir sama dengan posting sebelumnya (baca posting sebelumnya), hanya saja pada rangkaian di atas ditambahkan rangkaian komparator tegangan berupa op-amp (LM324) yang dapat diatur dengan menggunakan potensiometer VR1. Potensiometer VR1 tersebut dapat diatur untuk memberikan tegangan referensi kepada masing-masing op-amp (diparalel) sehingga semua op-amp mendapatkan tegangan referensi yang sama. Tegangan referensi inilah yang akan dibandingkan dengan hasil tegangan hasil perubahan nilai resistansi dari photo diode, atau dengan kata lain tegangan hasil perubahan nilai resistansi photo diode yang tidak bisa diatur nilainya, karena tergantung dari pantulan dari garis putih, akan dibandingkan dengan nilai tegangan pembanding atau referensi yang dapat diatur dengan variabel resistor (VR1).

Sensor garis dengan IR LED dan Photo diode

Rangkaian di atas merupakan rangkaian sensor garis putih yang menggunakan Infra merah LED (IR LED) dan Photo diode sebagai rangkaian utama. Cara kerja sederhananya adalah sebagai berikut, LED infra merah akan mendapat suplai tegangan melalui R1 yang bernilai sekitar 100 Ohm, ada sebagian yang memasang resistor yang berukuran sebesar 220 Ohm, tidaklah menjadi persoalan, karena dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang ada, khususnya mengenai tingginya intensitas cahaya infra merah yang akan dihasilkan. Untuk menangkap pantulan sinar infra merah dari lantai atau garis yang berwarna putih, digunakan sebuah photo diode atau photo transistor dengan model pemasangan sebenarnya pada PCB adalah sebagaimana gambar berikut ini:

Penjelasan dengan kronologis sebagaimana berikut ini:

1. Jika IR LED mendapat suplai dari VCC melalui R1, maka IR akan hidup.

2. Jika IR LED hidup dan selanjutnya ada garis putih yang kemudian memantulkan sinar IRnya ke photo dioda, maka resistansi photo dioda yang sebelumnya bernilai sekitar 200 kilo ohm, menjadi hanya sekitar 500 ohm sampai 2 kilo ohm (tolong diukur untuk memastikannya).

3. Dengan berkurangnya resistansi dari photo dioda ini, mengakibatkan terjadinya perubahan tegangan pada titik antara R2 dan photo diode sehingga arus pun akan mengalir dari R3 ke dioda dari opto isolator (opto coupler).

4. Mengalirnya arus di R3 dan dioda internal TLP621 (pin 1 dan 2) ini mengakribatkan arus juga mengalir di kaki 5 dan 4 (kolektor ke emitor) TLP 621, yang seolah olah menghubungkan kedua kaki tersebut, dan akibatnya kaki yang terhubung ke AVR akan terhubung ke Ground (mendapat logika nol) yang sebelumnya adalah logika 1.

Intinya jika tidak bertemu garis putih maka sensor ini akan membuat output ke AVR bernilai satu dan sebaliknya jika bertemu garis putih, maka output ke AVR akan bernilai nol.

Driver motor DC dengan IC L298N

Chip ini (L298N) merupakan integrasi dari beberapa komponen transistor, gerbang logika (AND) dan sejumlah perangkat pembentuk lainnya dalam suatu paket, baik itu yang dengan model kaki vertikal (15 kaki) ataupun yang model horizontal (20 kaki). Keduanya sama-sama berisi dua buah transistor “Bridge” yang dapat digunakan salah satunya untuk mengendalikan dua buah motor DC dengan tegangan masksimal 50V.